Pages

Sunday, January 12, 2014

Noise Sensitivity
(Sensitivitas terhadap Kebisingan)

 


Sensitivitas terhadap kebisingan--secara teknis dikenal sebagai misophonia--bukan hanya iritasi ringan atau ketidaksukaan terhadap suara. Bagi penderitanya, suara menjadi obsesi melelahkan dan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan kemarahan yang parah.

Jika Anda memiliki banyak tekanan dalam hidup, tidak mengherankan bahwa misophonia menjadi jauh lebih buruk ketika tingkat stres keseluruhan Anda lebih tinggi dari normal. Seolah-olah kebisingan itu sekadar menjadi titik fokus untuk semua tekanan dan frustrasi hidup.

Apakah Anda merasa terisolasi, tanpa arah, tidak berdaya, atau seolah-olah hidup Anda tidak berisi kesenangan atau kreativitas? Jika demikian, maka mungkin saja bahwa semua stres ini (dan tidak memenuhi kebutuhan selalu menyebabkan stres) dapat menyebabkan sensitivitas terhadap kebisingan.

"Isilah lubang (kekurangan) di dalam kehidupan."

Apa yang mungkin kurang dalam hidup Anda? Dan bagaimana Anda bisa lakukan secara aktif untuk mengisi lubang itu? Anda dianjurkan untuk mulai menemui orang-orang yang suka lagi, untuk bersantai secara dalam dan teratur, dan untuk melakukan sedikit olahraga. Anda akan menemukan bahwa dengan memulai untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup kita, di samping pekerjaan lain yang kita lakukan, mengakibatkan 'produk sampingan' menyenangkan berupa pengurangan besar-besaran dari fokus Anda pada kebisingan.

Sumber: Mark Tyrell, Uncommon Help
Foto: Alpine Hearing Protection
 

No comments: