Neil Peart memberikan pendapatnya mengenai membuat rencana atau pun menyusun ekspektasi untuk masa depan.
Pendapatnya ini tentu berkaitan dengan kariernya bersama Rush, yang sudah berlangsung selama kurang lebih 40 tahun.
Berikut ini kutipan dari wawancaranya di bulan Juli lalu dengan Andy Greene dari Rolling Stone yang berjudul Q&A: Neil Peart On Rush's New LP and Being a 'Bleeding Heart Libertarian':
“The next two years are mapped out pretty well, and that's enough.Bagi saya, ini bukan suatu saran atau pembenaran agar tidak membuat rencana jauh ke depan.
We usually only plan one year in advance.
So that's the other funny thing about longevity,
because we watched one year go by and two, three, four, each one one at a time,
but we never planned, ever, more than a year in advance.
Now we're planning the next two years,
so that's more than enough future for anyone to dare to presume.”
Dua tahun ke depan sudah diplot sebaik mungkin, dan itu cukup.
Kami biasanya hanya membuat rencana untuk satu tahun ke depan.
Jadi ini adalah satu fakta lain yang menarik mengenai kemampuan bertahan lama,
karena kami mencermati satu tahun berlalu kemudian dua, tiga, empat, satu demi satu,
tapi kami tak pernah membuat rencana, sama sekali tak pernah, lebih dari satu tahun ke depan.
Sekarang kami membuat rencana untuk dua tahun ke depan,
jadi ini adalah rentang masa depan yang lebih dari cukup untuk diperkirakan oleh siapapun yang memberanikan diri.
Pendapat ini berguna untuk meringankan stres,
bagi siapapun yang sudah berusaha dengan segala upaya ataupun dengan susah payah untuk membuat rencana jangka panjang, tapi kerap menemui halangan sehingga tidak sampai pada perwujudan yang diinginkan.
Kutipan ini menjadi pengingat agar tidak melampaui batas kemampuan sendiri (dalam hal ini adalah perencanaan),
sehingga tetap dapat menerima atau bahkan menikmati naik-turun di sepanjang jalan kehidupan.
Karena,
ternyata,
ada yang sudah menjalani karier selama sekian puluh tahun dengan sukses dan tidak pernah merencanakannya terlalu jauh.
Foto: Ethan Miller, Getty Images
No comments:
Post a Comment