Bagai katak dalam tempurung,
tempurung yang hangat dan menenangkan,
tapi mulai membosankan.
Satu langkah keluar,
terasa sudah waktunya.
Tapi kenyataan yang terasa dingin,
menyambut di luar.
Terpaku sang katak,
di ambang pintu,
antara kehangatan yang jelas tapi datar,
dan kenyataan yang asing tapi menjanjikan.
Tak bisa selamanya berdiri di situ,
pintu yang terbuka tak baik baginya,
mengusik kedamaian yang telah ada sekian lama,
tak juga meraih yang ada di luar sana.
No comments:
Post a Comment